Friday, December 12, 2014

THANK YOU!

Jadi ceritanya gua tanggal 12 Desember ini berusia ganjil 21 tahun. Gua harus udah paham segala-gala urusan berbayang keseriusan di usia kepala dua.
Okay, gua bukan mau meratapi umur yang sudah berlalu, gua mau mengucakan rasa syukur yang ga terkira atas semua yang telah Allah SWT berikan pada gua. Rasa terima kasih yang sebesar-besarnya juga untuk temen-temen&keluarga gua yang udah surprise, kasih kado, ngucapin selamat ulang tahun serta udah doa-doain gua. 
 Thank You banget buat animal planet, para kelinci, babi, sapi. The first banget jam 12 malem tiba-tiba ada di depan rumah, yang tadinya ngajakin main lets get rich tiba-tiba suara kevin kedengeran keras di depan rumah. (maaf fotonya bukan pas surprise soalnya foto yang pas surprise ada di hape para animal :") ). Love you all pokoknya!




Trus tiba-tiba pagi hari gita minta buat dibuatkan design kaos mapateka, yaudah gua ke kampus, daaan ada semacam garden party yang disiapin sama temen-temen chemeng. Cinta kalian banget banget semuanya pokoknya! (btw lagi-lagi gua ga punya foto bersamanya, itu yang gua punya dari Ridho :") ).

Ya Allah semoga berkah bertambah umur di hari Jumat :)

Friday, February 14, 2014

Gunung Kelud

annyeonghaseyo!

Sore ini gua pergi ke suatu tempat, entah gua susah mengingatnya dimana gua beranjak pergi, yang masih gua ingat gua pergi beramai-ramai. Di sela perjalanan, terdengar letusan yang cukup menggelegar. Terhentak. Tak diselingi waktu yang lama, hujan abu turun mengitari, segera gua bergegas mencari masker. Astaga! Gua lupa kalau persediaan masker gua abis.
"Ini yon pakai aja maskerku!" Calista nawarin masker yang di pegangnya.
Lucu, bunga-bunga berwarna ungu masker yang dikasih Calista.

"Kring.. Kring.. Kring.."
Ayah: "Halo..."
... : "....."
Ayah: "Iya disini ga apa apa kok. Disana gimana?
... : "....."
Ayah: "Ya lumayan hujannya cukup besar"
... : "....."
Ayah: " Berdoa aja semoga tidak terjadi apa-apa"

Terbangun. Apa maksud ayah ngomong hujannya cukup besar ya? Gua masih bertanya-tanya. Sudah jam 6 pagi tetapi di luar masih gelap. Setelah buka pintu, baru gua sadar, ternyata terjadi letusan gunung kelud yang hujan abu nya sampai rumah gua. Baru gua sadar juga, semalam gua setengah mimpi.
Hujan abu kali ini berbeda dengan tahun 2010 yang saat itu posisi gua di magelang dengan radius Gunung merapi yang cukup dekat dari tempat gua bernaung, tanpa keluarga, bersama teman-teman tersayang dan keluarga besar tersayang.
Tidak separah yang dulu. Tapi cukup membuat pikiran gua bertanya-tanya karena letak gunung kelud yang cukup jauh mampu mengirimkan hujan abu setebal ini.

Dua hari yang lalu di laboratorium...
Pak Hary: "Kamu ga pulang ke pekalongan?
Salmer: "Hah? Memangnya wajah saya mirip orang pekalongan ya Pak?"
Pak Hary: "Terus asalnya dari mana?"
Salmer: "Blitar Pak"
Pak Hary: "Wah dekat dengan gunung kelud ya? Hati-hati loh biasanya yang di tahan-tahan mau meletus nantinya sekalinya meletus akan besar letusannya!"

Dengan kejadian ini lantas gua mengingat percakapan ini.
Gambar letusan yang diambil dari salah satu berita

Karena pada setiap cobaan yang diberiNya bukan selalu tentang kesedihan di dunia, hanya bagaimana cara kita untuk memaknai yang diberi olehNya, pada umumnya kita mendengar kalimat, "Selalu ada hikmah dibalik setiap cobaan."




Selamat jalan simbah buyut....

Rabu, 21 Maret 2018 Sore ini, menjelang buka puasa, keluarga gua, keluarga pakdhe, keluarga bulek berencana untuk menjenguk simbah buyut y...